Tragedi Kebocoran Pabrik Pestisida di Bophal, India |
Pestisida kimia masih menempati posisi teratas di kalangan
petani Indonesia saat ini, padahal, bahan aktif yang terkandung dalam pestisida
kimia ini bukan tidak mungkin akan menjadi racun bagi siapa saja yang
mengkonsumai hasil pertanian, bukan hanya itu, lingkungan akan menjadi sarasan
utama atas penggunaan bahan ini, namun sebenarnya tidak bisa dipungkiri, bahwa
banyak petani yang bukan tidak tahu bahkan lebih paham terhadapa efek yang
dihasilkan oleh berbagai bahan kimia yang terkandung didalam pestisida, namun
istilah “Lebih Praktis” mematahkan semua kekhawatiran akan bahaya atau efek
samping dari penggunaan bahan tersebut.
Beberapa tahun terakhir ini, berbagai jenis pestisida kimia
dengan berbagai macam merk dagang seakan menjamur di pasaran, ironisnya semua
jenis pestisida ini mengklaim dirinya sebagai “Sahabat Petani” yang mampu
memberikan solusi terbaik terhadap persoalan yang dihadapi petani, baik,
persoalan gulma, hama, penyakit, serangga maupun persoalan – persoalan
sejenisnya yang dianggap merugikan petani. Petanipun seakan tidak mau tahu apa
yang terkandung didalamnya dan bagaimana cara kerja bahan tersebut.
Tahukah Anda bahwa pestisida kimia mengandung berbagai
komponen aktif yang sangat berbahaya. Beberapa kelompok bahan kimia yang
terkandung dalam pestisida antara lain:
- Organophosphate yang dapat berikatan dan merusak choline estearate, suatu neuro transmitter pada sel-sel syaraf
- Kelompok Organochlorine yang dibagi menjadi tiga; sangat toksik, toksik sedang, dan toksik rendah
- Carbamat, seperti pada organophosphate yang merusak jaringan syaraf dengan cara mengikat neurotransmitter
Aktifitas dari bahan aktif yang terkandung dalam perstisida
malah akan berakibat pada rusaknya tekstur tanah, menurunnya kadar ph tanah,
semakin berkurangnya kandungan hara tanah bahkan lebih parah akan merusak
degradasi tanah. Demikian pula efek buruk yang terjadi pada hasil panen, residu
obat tersebut akan meninggalkan toksin / racun yang sangat berbahaya yang
berakibat pada timbulnya berbagai macam jenis penyakit pada manusia. Tidak
heran jika beberapa hasil penelitian mengatakan bahwa sekitar 65% racun dari
efek penggunaan pestisida kimi terkandung dalam tubuh manusia.
BAHAYA PESTISIDA KIMIA
Sebagian besar polusi dari sektor pertanian berasal dari pestisida kimia disamping dari pupuk kimia. Bahan kimia pestisida dapat terakuimulasi kedalam organ-organ tubuh seperti ginjal, jantung, otak, dan jaringan otot melalui kontak langsung dan tertelan saat mengkonsumsi bahan pangan yang diproduksi dengan melalui metoda pertanian konvensional (anorganik).
Selain langsung merusak jaringan biologis, akumulasi bahan kimia pestisida juga mengakibatkan terjadinya mutasi genetik mengakibatkan kerusakan atau cacat permanen yang diturunkan kepada generasi-generasi selanjutnya.
BAHAYA PESTISIDA KIMIA
Sebagian besar polusi dari sektor pertanian berasal dari pestisida kimia disamping dari pupuk kimia. Bahan kimia pestisida dapat terakuimulasi kedalam organ-organ tubuh seperti ginjal, jantung, otak, dan jaringan otot melalui kontak langsung dan tertelan saat mengkonsumsi bahan pangan yang diproduksi dengan melalui metoda pertanian konvensional (anorganik).
Selain langsung merusak jaringan biologis, akumulasi bahan kimia pestisida juga mengakibatkan terjadinya mutasi genetik mengakibatkan kerusakan atau cacat permanen yang diturunkan kepada generasi-generasi selanjutnya.
Kini, sudah saatnya pemakaian racun-racun pestisida kimia
dalam bentuk apapun harus segera dihentikan karena efeknya yang KEJI dan MENGERIKAN. Selama ini sosialisasi dan penggunaan racun-racun
pestisida kimia lebih cenderung menguntungkan para kapitalis dan para
industrialis tetapi sangat merugikan bagi kelangsungan hidup juga penghidupan
para petani dan lingkungan hidup tanpa disadari oleh para petani itu sendiri.
Terus berjalannya waktu yang ditandai dengan pergantian tahun dari 2011 ke 2012
ini hanyalah sebatas penandaan waktu saja yang memang agak berbeda dengan
pergantian hari, tanggal atau bulan karena tahun tidak berulang sehingga
seyogyanya tidak terlalu perlu juga untuk dirayakan secara berlebihan apabila
kemudian malah menjadi mengorbankan banyak hal seperti kesehatan atau
keselamatan, melainkan seharusnya dimanfaatkan untuk renungan dan evaluasi oleh
semua pihak diantaranya terhadap terpeliharanya alam serta keberlangsungan
kehidupan yang sinergi di permukaan bumi ini dari waktu ke waktu.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar