Di dalam ekosistem sawah, hubungan tanah, unsur hara, tanaman, dan air merupakan komponen paling penting dan dinamis. Tanaman menyerap hara dan air dari dalam tanah untuk kebutuhan proses metabolismenya. Sebaliknya, tanaman memberi pasokan bahan organik ke tanah melalui serasah yang tertimbun di permukaan tanah berupa daun, ranting, serta cabang yang rontok. Bagian akar juga mensuplai bahan organik melalui sisa akar dan tudung akar yang telah mati serta dari eksudasi akar. Selanjutnya bahan-bahan organik mengalami dekomposisi dan mineralisasi sehingga usur-unsur hara terlepas ke dalam tanah. Dalam konteks yang lebih luas, suplai unsur-unsur hara secara kontinyu ini melibatkan juga masukan dari hasil pelapukan mineral dan aktivitas biota.
EFEK PERTANIAN KONVENSIONAL
Dalam sistem pertanian konvensional terjadi siklus hara yang
“terbuka” atau “bocor” karena kehilangan unsur hara lebih besar daripada
suplai. Akibatnya, “pengeringan”
unsur-unsur hara diganti dengan suplai dari pupuk kimia secara terus-menerus. Kebocoran dalam siklus hara pada pertanian
konvensional adalah akibat dari; penyeragaman tanaman (monocropping), pemakaian
varieatas rekayasa genetika, penggunaan herbisida, pestisida dan pupuk kimia
sintetis. Dampaknya adalah terjadinya erosi (pencucian) unsur hara, menurunnya
keanekaragaman hayati, bermunculannya hama (organisma pengganggu tanaman – OPT)
serta meningkatnya residu pestisida dan antibiotik dalam makanan.
PERANAN PERTANIAN ORGANIK
Pada sistem
pertanian organik, ada tiga proses yang terlibat dalam siklus hara : (1)
Fiksasi unsur N dari udara bila tanaman legume (polong-polongan) yang ditanam.
(2) Mineralisasi bahan organik : peningkatan unsur-unsur hara dari proses
mineralisasi serasah tanaman yang telah mati. (3) Serap ulang hara oleh akar pepohonan
yang menyebar cukup dalam. Akar pepohonan juga mampu menahan erosi dengan jalan
menghambat laju aliran permukaan dan meningkatkan proses infiltrasi karena
adanya perbaikan porositas tanah.
Peranan
keanekaragaman tanaman/flora sangat membantu untuk menambah keanekaragaman
hewan/fauna yang berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem. Berikut
kegunaan beberapa tanaman apabila ditanam sebagai bagian dari ekosistem
sawah :
·
Kacang-kacangan untuk sayuran memberi nitrogen
ke dalam tanah
·
Kelor untuk sayuran memberi nitrogen ke dalam
tanah
·
Pohon Turi memberi nitrogen ke dalam tanah dan
sebagai peneduh
·
Pohon Gamal memberi nitrogen ke dalam tanah dan
sebagai pakan ternak
·
Pohon Petai memberi nitrogen ke dalam tanah,
sebagai peneduh, dan untuk sayuran
·
Bunga Kenikir untuk sayuran dan mengusir
nematodan serta mengundang predator alami
·
Bawang Putih untuk sayuran, mengusir hama serangga
·
Kumis Kucing, mengusir hama serangga dan mengundang predator alami
·
Bunga Matahari, mengusir hama serangga dan mengundang predator alami
·
Bunga Kembang Sepatu, mengusir hama serangga dan
mengundang predator alami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar