Jumat, 06 Juli 2012

UNSUR HARA TANAMAN


Unsur-unsur Hara Tanaman
Seperti manusia dan mahkluk hidup lainnya, tanaman juga membutuhkan makanan yang seringkali disebut hara tanaman (plant nutrient). Namun berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organic sebagai sumber makanannya, tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya.

Melalui proses fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon dari atmosfir, ditambah air diubah menjadi bahan organic dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman inilah yang disebut dengan hara tanaman.

Dengan memanfaatkan unsur-unsur hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi suatu unsur hara tidak dapat digantikan oleh unsur lainnya dan apabila tidak tersedia unsur hara tertentu, maka kegiatan metabolisme terganggu atau bahkan berhenti sama sekali. Kekurangan unsur hara akan menampakkan gejala spesifik pada suatu organ tertentu yang biasa disebut gejala kahat. Gejala kahat ini akan hilang apabila unsur hara tanaman ditambahkan ke tanah atau disemprotkan dalam bentuk cairan melalui daun.

Unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman adalah: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobalt (Co), dan Silikon (Si).

PENGGOLONGAN UNSUR HARA TANAMAN

Berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tanaman, unsur hara dibagi menjadi dua golongan, yakni; unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman lebih besar daripada unsur hara mikro. Nitrogen (N) misalnya, dalam jaringan tanaman ditemukan seribu kali lebih besar daripada unsur seng (Zn). Umumnya tanaman memiliki kadar unsur hara berdasarkan urutan besarnya, yakni: C, H, O, N, P, S, K, Ca, Mg, Si, Na, Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B.

Davidescu (1988) mengusulkan batas perbedaan antara unsur hara makro dan mikro adalah 0,02%; kadar unsur hara makro lebih dari 0,02% dan bila kurang disebut unsur hara mikro. Namun dalam kenyataannya seringkali ditemukan tanaman tertentu yang hidup di jenis tanah tertentu , angka tersebut tidak tepat. Misalnya tanaman jagung yang hidup di tanah latosol mengandung unsur hara besi (Fe) lebih dari 0,02%.

Ada pula ditemukan unsur hara tertentu dengan kadar cukup tinggi pada tanaman, tetapi tidak memiliki peran yang berarti karena tanaman hidup pada tanah dengan kadar unsur hara tersebut dalam jumlah melimpah. Misalnya alumunium (Al), Nikel (Ni), dan Fluor (F). Penggolongan unsur hara menurut Davidescu (1988) adalah sebagai berikut.
·        Makro primer: N, P, K
·        Makro sekunder: Ca, Mg, S
·        Mikro primer: Fe, Mn, Zn, B, Cu
·        Mikro sekunder: Mo, Co, Cl

PENYERAPAN UNSUR HARA

Unsur hara dapat diserap oleh tanaman dari tanah (umumnya melaui akar), dan langsung dari udara (melalui daun dan organ lain yang bersentuhan dengan udara).

Penyerapan dari tanah biasanya dilakukan dari akar (tanaman tingkat tinggi) dan diambil dari kompleks jerapan tanah ataupun dari larutan tanah berupa kation dan anion. Adapula yang diserap dalam bentuk khelat, yaitu ikatan ion logam dengan senyawa organik.

Menurut Marschner (1986), penyerapan dari udara melalui daun umumnya melewati stomata dan ektodesmata. Penyerapan unsur hara melalui daun relatif lebih cepat pengaruhnya terhadap tanaman dibanding melalui akar, tetapi apabila kadar larutan menjadi kelewat pekat akibat adanya penguapan oleh sinar matahari hingga melampaui batas toleransi, maka tanaman bisa saja keracunan oleh larutan yang terlalu pekat tersebut (Afandi Rosmarkam dan Nasih Widya Yuwono, 2002).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar